EKARISTI KELUARGA


Perayaan ekaristi keluarga yang diadakan pada Minggu, 25 September 2011 merupakan awal dari program kerja Komisi Keluaga Paroki Santo Yosef Pringsewu. Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Joko Susilo SCJ (Romo Lilo) diiringi oleh paduan suara dari kelompok kategorial STSM Pringsewu.  Sekitar 22 pasang suami istri yang merayakan ulang tahun pernikahan pada bulan September hadir dalam perayaan ini baik melalui undangan khusus maupun dengan keinginannya sendiri untuk datang dalam ekaristi keluarga ini.  Namun, selain mereka yang merayakan ulang tahun pasutri lain dan beberapa suster juga turut hadir dalam perayaan ekaristi keluarga ini.

Ekaristi keluarga diadakan dengan tujuan menyegarkan kembali hidup dalam keluarga (pasutri) terutama untuk pasangan suami-istri yang menikah pada bulan September.  Namun lebih jauh, hali ini muncul karena sebuah keprihatinan yang ada ditengah umat bahwa tidak semua keluarga mampu untuk dapat merayakan pesta ulang tahun pernikahan ( pesta perak, pesta emas, dll) karena kompleksnya persolan terutama ekonomi.
Dalam kata pembukaan, Romo Lilo  menyatakan bahwa dalam perayaan ekaristi tersebut secara khusus akan didoakan pasangan suami istri yang merayakan ulang tahun di bulan September, baik yang hadir maupun yang tidak hadir dalam perayaan ekaristi tersebut.  Dan secara mendalam, dalam homilinya Romo Lilo kembali mengajak pada para pasutri untuk  menemukan sesuatu yang sangat bermakna dalam hidup keluarga, yang dalam hal itu pula diungkapkan melalui sharing pengalaman beberapa pasutri.

Dalam Injil dinyatakan bahwa “tidak ada yang mengalahkan dunia selain yang percaya bahwa Yesus adalah anak Allah. Dalam hidup sehari-hari seringkali kita menghadapi 2 kekuatan, yaitu kekuatan dunia dan kekuatan kekudusan. Untuk dapat mengalahkan kekuatan dunia, kita perlu menempa atau menggembleng hidup kita. Keluarga merupakan tempat yang tepat untuk menempa dan menggembleng hidup karena dalam keluarga kita dapat belajar mengalahkan keegoisan dan memperdalam jurus-jurus kasih. Untuk itu marilah kita secara khusus berdoa bagi keluarga-keluarga agar dapat mengalahkan kekuatan dunia.  Tak dapat disangkal bahwa keluarga sebagai unit paling kecil dan dasar dari masyarakat, memiliki dampak yang dramatis dan menentukan dalam hidup seseorang. Karena dalam rahim keluargalah, kita ‘diciptakan, dikandung, dilahirkan dan dibesarkan. Begitu besarnya pengaruh keluarga dalam hidup seseorang, sehingga keluarga sering digambarkan sebagai harta yang paling berharga, istana yang paling indah. Keluarga menjadi lingkungan pertama dan atmosfir utama yang akan  membentuk seseorang untuk menjadi siapakah, bagaimanakah dan ke manakah dia?

Setelah homili, Romo Lilo mengundang pasangan suami istri yang merayakan ulang tahun perkawinannya di bulan September untuk memperbaharui janji perkawinannya dan didoakan. Seusai peryaan ekaristi, pasutri yang berulang tahun pernikahan diajak ramah tamah di Gasebo pastoran bersama Romo Lilo, Romo Gunawan dan panitia.  Ekaristi keluarga akan terus diadakan setiap bulan di setiap stasi, untuk itu dapat dipersiapkan supaya dapat terus berjalan, dan bagi setiap pasangan suami-istri ikut ambil bagian dalam peryaan ekaristi tersebut. [mj]

Tidak ada komentar: